Kamis, 12 Januari 2012

Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

teman acctuel


Rabu, 11 Januari 2012

simon_santoso








Kandungan Q.S. Yunus[10] Ayat 101

Ayat 101 Surah Yunus menganjurkan manusia mengadakan pengkajian,penelitian dan pengamatan tentang fenomena alam yang ada di langit dan bumi. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan manusia bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya bagi ilmu pengetahuan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan dalam hidupnya.
Bagi umat islam, selaim manfaat di atas, terdapat hal pokok yang harus diperoleh dengan mengamati tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut, yaitu agar bisa mengambil pelajaran untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dirinya kepada Allah SWT.
Adapaun tanda-tanda kekuasaan Allah tidak bermanfaat bagi orang-orang kafir, yaitu orang yang selalu menyagkal adanya kekuatan yang mengatur alam semesta ini. Orang kafir memandang segala sesuatu berdasarkan pertimbangan akal atau logika. Oleh karenanya, orang-orang tersebut tidak akan bisa mengambil manfaat dari tanda-tanda kekuasaan Allah untuk menumbuhkan keimanan pada dirinya kepada Allah SWT.
Manusia memang dikaruniai akal yang sangat luar biasa. Dengan akalnya,berbagai ilmu pengetahuan tercipta, dari yang sederhana hingga teknologi canggih. Bagi umat Islam, semua itu adalah karunia Allah dan kita tidak boleh takabur atas semua itu, apalagi kufur kepada Allah dan menganggap manusialah penguasa alam semesta ini. Allah memberikan akal agar manusia mau menggunakannya untuk memanfaatkan alam semesta dan tidak melupakan jati dirinya, yaitu sebagai hamba Allah.